Aksi Demo Anarkistis Mahasiswa Berujung Tiga Polisi Terbakar

Other

by Eka Setiawan

Tiga polisi mengalami luka bakar serius ketika mengamankan unjuk rasa mahasiswa dari berbagai organisasi di sekitaran Gedung DPRD Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019) siang tadi.

Insiden diduga dipicu pendemo melemparkan bensin ke arah para polisi yang ketika itu hendak menyingkirkan ban bekas yang dibakar di jalanan.

Informasi itu dilansir dari berbagai media yang memang sedang ramai memberitakan insiden itu. Saat ini pemeriksaan intensif tengah dilakukan, sementara 3 polisi yang menderita luka bakar serius itu sedang menjalani perawatan medis. Sementara satu polisi lainnya juga mengalami luka bakar ringan.

Kronologinya ketika para polisi itu hendak menyingkirkan ban bekas yang terbakar, ada pendemo yang menyiramkan bensin ke sana. Akhirnya tiga polisi itu ikut terbakar.

Insiden ini tentu tak patut ditiru. Bagaimana mungkin mereka yang disebut intelektual, mengeyam pendidikan tinggi, melakukan insiden semacam itu. Rasa-rasanya merendahkan akal sehat saja.

Demonstrasi, unjuk rasa atau apapun itu memang kemerdekaan semua orang. Tetapi kalau aksi itu berujung anarkis bahkan sampai menimbulkan korban, tentu tak dapat dibenarkan atas alasan apapun.

Dengan bekal intelektual, mestinya aksi-aksi protes dilakukan lebih elegan. Tak perlulah sampai-sampai berbuat anarkistis, apalagi di jalanan, ditonton banyak orang.

Kalau tak sepakat dengan pemerintahan, tak perlu sampai bakar-bakaran. Akan lebih baik jika dengan kekuatan keilmuan, belajar lebih giat lagi, untuk selanjutnya jadi generasi yang mampu diandalkan negeri ini.

Melakukan sesuatu untuk negeri ini dengan berkontribusi positif lebih baik daripada terus-menerus protes tanpa memberi solusi, tanpa aksi nyata berbuat yang terbaik.

Tentunya kita tak mau kalau hanya dianggap generasi tukang protes tapi tak melakukan apapun. Toh aksi anarkistis juga merugikan semuanya, yang jadi korban juga saudara sendiri.

 

FOTO EKA SETIAWAN

 

Komentar

Tulis Komentar