Kenangan di Masjid Ar Rayyan dan Idul Fitri Terakhir di Lapas Kelas 2A Salemba Jakarta Pusat (2-End)

Other

by Arif Budi Setyawan

Jika ada orang-orang yang paling sibuk di Lapas pada hari raya Idul Fitri, maka itu adalah para petugas dan pejabat Lapas yang sedari shubuh sudah sibuk menyiapkan shalat Ied dibantu oleh beberapa Tamping (Tahanan Pendamping) sampai nanti sore ketika waktu kunjungan keluarga selesai.


[Kalau Anda ingin tahu suasana shalat Idul Fitri 1438 H di lapangan Lapas Salemba, Anda bisa lihat di : https://www.youtube.com/watch?v=OvdB95g3FZU dan berita tentang Idul Fitri 1438 H di Lapas Salemba di https://metro.tempo.co/read/887180/idul-fitri-865-penghuni-lapas-salemba-terima-remisi/. Kebetulan pada waktu itu ada liputan dari beberapa jurnalis TV dan media online.]


Yang paling menyita tenaga adalah ketika waktu kunjungan keluarga berlangsung. Betapa tidak. Waktu itu ada kurang lebih 1500 orang warga binaan yang menghuni Lapas Salemba. Jika di hari itu misalanya ada 1000 orang yang dikunjungi keluarganya dan masing-masing dikunjungi rata-rata 3 orang anggota keluarga, berarti di lingkungan pengamanan luar dan Pengamanan Pintu Utama (P2U) ada 3000 orang yang harus melewati prosedur besukan mulai dari pendaftaran sampai pemeriksaan badan dan barang bawaan.


Sementara di bagian pengamanan dalam lapas disibukkan dengan mengatur warga binaan yang akan dikunjungi keluarganya dan mengatur keamanan ruang kunjungan yang lebih ketat dibandingkan jadwal kunjungan biasa. Mereka tentu tidak ingin kecolongan ada warga binaan yang kabur memanfaatkan ramainya pengunjung yang keluar masuk lapas sebagaimana pernah terjadi di sebelah (Rutan Salemba).


Sementara yang dilakukan para warga binaan setelah sarapan dan berpakaian rapi hanya tinggal menunggu panggilan kunjungan dari keluarga mereka yang datang.


Teman-teman sesama napiter yang mayoritas tidak ada yang mengunjungi lebih banyak yang berdiam diri di kamar atau musholla. Atau teman-teman napi lansia yang tidak dibesuk atau yang beragama lain juga lebih banyak yang berdiam diri dalam kamar. Padahal sebenarnya boleh nongkrong di beranda blok sambil melihat orang yang berlalu-lalang dari dan ke tempat besukan. Alasan mereka rata-rata katanya kalau melihat orang-orang yang pergi/balik kunjungan sementara mereka tidak ada yang besuk khawatirnya malah nyesek lihatnya. Hehehe. Bisa dimaklumi sih.


Beda dengan saya. Saya justru paling suka melihat wajah-wajah ceria orang-orang yang pergi atau balik dari kunjungan. Oleh karena itu sedari mulai jam kunjungan saya nongkrong bersama para petugas yang berjaga di di pintu blok untuk menikmati wajah-wajah bahgia orang yang pergi/pulang kunjungan.


Beberapa di antaranya kadang ada yang menawari untuk makan bareng makanan yang dibawakan keluarganya dari rumah. Biasanya saya mengiyakan untuk sekedar menyicipi atau mengambil sedikit dari makanan yang mereka tawarkan.


Bagi mereka yang menawari itu melihat saya ikut menyicipi makanan mereka bisa menambah kebahagiaan mereka karena bisa berbagi kebahagiaan dengan saya. Memang seperti itulah solidaritas orang-orang yang sudah merasa senasib sepenanggungan di penjara. Kami senang bila bisa saling meringankan beban. Meskipun masih banyak juga yang masih memelihara egonya dan cenderung tertutup.


Biasanya saya akan mengumpulkan makanan hasil ‘nyicip’ dan pemberian mereka itu lalu membagikannya kepada teman-teman yang memilih berdiam diri di kamar itu. Jadi saya menjadi semacam perantara antara orang-orang yang memberi ke saya dengan orang-orang yang ada di kamar itu.


Begitulah cara saya memperoleh kebahagiaan di hari Idul Fitri di Lapas tanpa kehadiran keluarga yang besuk. Saya tidak iri dan tidak nyesek melihat orang-orang yang dibesuk. Semua orang punya jalannya sendiri untuk memperoleh kebahagiaan.


Dan bagi saya kebahagiaan itu kita yang menciptakan. Dalam keadaan yang serba terbatas pun kita masih bisa berbahagia jika tahu cara mewujudkannya.


Selamat Idul Fitri 1440 H. Taqabbalallahu minna wa minkum. Minal ‘aidin wal Faizin. Mohon maaf lahir dan batin !


Teriring salam hormat dan rasa bangga kami buat para petugas dan pejabat Lapas Kelas 2A Salemba Jakarta Pusat yang telah melayani kami dengan sangat baik.


Source Images : Credit from tempo.co : https://statik.tempo.co/data/2017/06/25/id_618698/618698_620.jpg

Komentar

Tulis Komentar