Istri Terduga Teroris di Sibolga Ledakkan Diri Bersama Anaknya

Other

by Eka Setiawan

Awal pekan ini, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri melakukan serangkaian penangkapan terduga teroris di beberapa tempat. Salah satu yang mengejutkan, pengepungan di Sibolga, Sumatera Utara, berujung penyerangan terhadap petugas dan warga sipil sebelum akhirnya terduga teroris perempuan meledakkan diri bersama anaknya.

Informasi yang diperoleh dari Humas Mabes Polri, insiden itu dari pengembangan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri terhadap ruham yang diduga dihuni kelompok teroris di Jalan Cendrawasih Gg Sekuntum nomor 73, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara.

Pada Selasa (12/3/2019) sekira pukul 15.10 WIB, petugas gabungan dari Densus 88, Gegana Polda Sumur, Polres Kota dan Polres Tapanuli Tengah, menggerebek rumah tersebut. Petugas didampingi Kepling III Pancuran Bambu bernama Rahmad Noveri,51.



“Penggerebekan ini merupakan pengembangan dari penangkapan kelompok teroris Lampung,” kata Kepala Biro Penmas Div Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima ruangobrol.id hari ini.

Rumah itu sudah diintai Densus 88 sekira 1 bulan. Rumah itu dihuni Ahmad Husen Sumatupang alias Upang,30, pekerjaan mekanik listrik. Namun, penggerebekan itu mendapat perlawanan dari istrinya.

Dia melemparkan sebuah benda yang langsung meledak, diduga kuat bom, melukai 2 orang. Satu anggota Densus 88 bernama Parman, terkena percikan bom di badan dan mata, dan seorang wiraswasta bernama Julkarnaen Hutagaol, 40, warga Jalan Majapahit Baru Kota Sibolga. Dia terkena percikan bom di tangan dan badan. Keduanya langsung dilarikan ke RS Meta Medika Kota Sibolga untuk dirawat.

Pukul 14.30 WIB di depan kantor Kelurahan Pancuram Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, terduga teroris Ahmad Husen Simatupang alias Upang ditangkap dan dibawa ke luar Kota Sibolga.

Pengepungan rumah terus berlanjut, termasuk bersama Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Adrianto, Bupati Tapanuli Tengah, Forkompimda Kota Sibolda dan Komandan Korem 023.

Meledakkan Diri

Negosiasi sempat dilakukan oleh tokoh agama setempat termasuk saudaranya agar tersangka menyerahkan diri. Namun, tersangka masih bertahan di dalam rumah. Polwan pun berupaya melakukan negosiasi.

Ternyata, sekira pukul 01.25 WIB (Rabu), istri terduga teroris alias Ibu dan anaknya alias Abu meledakkan bom bunuh diri di dalam rumah. Jasadnya berserakan, terlempar hingga ke luar.

Setengah jam kemudian, Tim Densus bersama petugas gabungan melakukan evakuasi di lokasi kejadian. Ledakan bom bunuh diri menimbulkan api hingga membakar rumah sekitar Tempat Kejadian Perkara. Baru sekira pukul 04.20 WIB dini hari, api baru bisa dipadamkan dengan mobil pemadam kebakaran dari Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah.

Pada bagian lain, seorang eks narapidana terorisme yang sempat berbincang dengan ruangobrol.id, menyebut kelompok teroris ISIS ataupun yang berafiliasi dengan ISIS di Indonesia seperti JAD, mempunyai semacam keyakinan tertentu.

Salah satunya tentang keyakinan surga dan neraka, berhubungan dengan Densus 88. Jika bisa membunuh anggota Densus 88 maka akan mendapatkan surga, sementara sebaliknya jika sampai tertangkap maka akan masuk neraka.

“Jadi itu yang bisa mereka jadi sangat nekat ketika beraksi,” kata dia.

Soal perempuan yang nekat melakukan hal seperti itu, dia berargumen, itu bisa jadi semacam pesan kepada orang-orang lain satu jaringan. Pesan untuk berani beraksi.

“Istilahnya, ini loh perempuan berani beraksi, yang lain apalagi laki-laki masa kalah aksinya,” tutupnya.

Komentar

Tulis Komentar