Di hari kedua acara workshop, ketika sesi makan siang saya diberitahu Mas Hakim bahwa setelah makan siang saya diajak berdiskusi dengan Mr NHI di salah satu sudut ruangan di restoran hotel empat acara itu.
Dalam diskusi itulah Mr NHI mengungkapkan idenya yang berawal dari penasaran tentang bagaimana pola gerakan para aktivis forum jihad. Menurutnya dunia forum jihad di era saya mempunyai peran yang sangat berarti dalam pola gerakan ‘eksperimen jihad’ di Indonesia. Bagaimana kegiatan di ranah online bisa mempengaruhi pola gerakan dii ranah offline.
Idenya adalah meminta saya untuk menuliskan tentang bagaimana pengaruh internet dalam mempengaruhi pola gerakan‘eksperimen jihad’ di Indonesia. Hal ini dirasa sangat urgen karena hari ini masih marak penyebaran konten-konten dan ajakan untuk melaksanakan ‘tindakan radikal’ melalui media online (media sosial,website,blog,dll). Masyarakat banyak yang belum menyadari betapa aktivitas online itu sangat berpengaruh dalam gerakan raikal.
Pengalaman saya dinilai akan bisa membantu masyarakat dalam memahami dunia kelompok radikal. Dan inilah urgensinya saya harus menuliskan pengalaman saya itu, khususnya terkait dalam hal bagaimana pengaruh internet dalam pola gerakan‘eksperimen jihad’ di Indonesia.
Saya langsung setuju dan menyanggupinya. Karena inilah kesempatan saya untuk menjadi lebih bermanfaat bagi umat. Menulis bagi saya lebih mudah dalam menyampaikan pemikiran daripada dengan menyampaikan secara lisan.
Di samping itu tulisan memiliki sifat yang dapat menembus ruang dan waktu, artinya bisa dibaca orang yang tidak harus bertatap muka dengan saya dan bisa dibaca di sepanjang masa selama tulisan itu ada.
Saya rela menunda penyelesaian proses digitalisasi novel yang saya tulis di Lapas dan lebih mengutamakan menulis buku sesuai ide dan permintaan Mr NHI. Biarlah novel itu diproses belakangan, karena buku itu saya rasa lebih urgen dan lebih bermanfaat bagi umat.
Hari ini buku itu dalam proses editing terakhir sebelum diterbitkan. Mudah-mudahan bisa segera terbit. Judul sementara buku itu adalah : “Internetistan, Jihad Zaman Now”.
Selain menulis buku, saya juga diminta untuk ikut menyumbang tulisan dan menjadi kontributor di ruangobrol.id yang sedang dirintis pada saat itu. Saya bebas mau menulis apa saja di situ.
Dan inilah saya pada hari ini. Seorang mantan napiter yang suka menulis dan berbagi cerita di ruangobrol.id.