Menikmati Setiap Perjalanan ala Mantan Teroris

Other

by Arif Budi Setyawan

Salah satu alasan saya di setiap perjalanan menggunakan transportasi umum di samping alasan lebih ekonomis adalah bisa bertemu banyak orang dan melihat peristiwa-peristiwa sederhana yang membuat bahagia.


Salah satunya adalah beberapa waktu yang lalu ketika perjalanan keSurabaya, di samping depan bangku saya, atau lebih tepatnya di bangkuekstra di samping pengemudi karena semua bangku telah terisi, tampak tiga orang yang terdiri dari seorang bapak paruh baya, seorang ibuparuh baya , dan seorang pria yang saya perkirakan seusia dengan sayayang asyik mengobrol. Mereka belum pernah bertemu sebelumnya, namunsepanjang perjalanan tampak asyik dan akrab bercengkrama.


Sebenarnya tidak berniat ikut-ikutan mendengar, namun karena dekatjadi kedengaran obrolan mereka. Obrolan mereka tampaknya asyik,sampai saling melihatkan keluarga mereka lewat smartphone masingmasing. Mungkin mereka ini tidak betah lama lama di rumahnya dansenang dengan bepergian mengunjungi kerabatnya.



Belajar Berbagi


Ya, transportasi umum seringkali melatih kita untuk berbagi.Berbagi tempat duduk, berbagi uang kecil untuk pengamen, berbagikesopanan dan kepantasan dalam meletakkan tas hingga berbagikesabaran bila jalanan macet.


Dan kita bisa melihat dan merasakan banyak peristiwa-peristiwakecil, yang membuat kita semakin banyak bersyukur dan begitu banyakmodel pemberdayaan ekonomi yang bisa dilihat ketika kita menggunakantransportasi publik ini.


Para Pedagang Asongan di sebuah terminal

Seperti halnya misalnya para pedagang asongan aneka jenis barangyang dijual dan menggantungkan pada segmen pasar para penumpang ini.Mulai dari yang jualan minuman, makanan kecil, tisu, korek api,masker dan sapu tangan, pulpen, buku mewarnai anak anak, gantungankunci, asongan buah, tahu kacang, buku agama, sampai jualan alatjahit dan mainan anak anak.


Tidak bisa dibayangkan jika suatu saat nanti ada kebijakan sepertidalam kereta api yang melarang segala jenis pedagang asongan diterminal atau naik di atas bus, ribuan orang mungkin akan kehilanganpekerjaan.


Mereka ini sebenarnya hanya perlu untuk ditata dan diatur saja,mereka tidak perlu banyak dibantu karena mereka bisa bertahan dengancaranya sendiri. Salut untuk semangat dan kegigihan mereka yangbarangkali tidak dimiliki oleh kebanyakan ‘kaum terpelajar’ zamannow.


Ya... nikmatilah setiap perjalanan, karena akan semakin membukapikiran. Salam Backpacker darimantan teroris.

Komentar

Tulis Komentar