Gangster yang Nangis Guling-Guling

Other

by Eka Setiawan

sumber gambar: http://www.dinomarket.com/docs/imgnews/Waacrybaby2_100310180314_ll.jpg.jpg

Beberapa hari lalu, di KotaSemarang lagi rame ulah sejumlah bocah berkendara sepeda motor yang bertindakbrutal di jalanan. Beberapa fotonya sempat menyebar di media sosial, berkendarasembari membawa aneka senjata tajam, mulai parang, klewang sampai celurit.


Aksi mereka ini tercapture kamera,saat berada di kawasan Jatingaleh Semarang. Tepatnya di underpass, lokasi yangmerupakan jalan raya Semarang – Solo atau ke Yogyakarta.


Tak berhenti sampai di situ,bocah-bocah itu juga terlibat dalam penyerangan sejumlah orang tepatnya disekitaran warung burjo di kawasan Tembalang Semarang, tak jauh dari kampusUndip.


Polisi bertindak cepat, sampaiakhirnya belasan dari mereka ditangkap. Tak lama, polisi merilisnya ke parawartawan dan tentu saja foto-foto mereka tersebar cepat ke publik.


Berbagai tanggapan muncul.Rata-rata nyinyir.


Cah-cah cilik ngene iki ternyata pelakune”


Ada pula yang berujar


“Iseh cilik wis ngono, suk gede arep dadi opo?,” (masihkecil sudah begitu, besar nanti mau jadi apa)


Betul Gaesss! Mereka memang masihbocah, podo nggaya kemlinthi. Umurnyavariatif, ada yang belasan tahun, ada yang dua puluhan tahun.


Mereka ini ternyata membuatgangster! Wuih, gangster saudara-saudara! Ada yang dinamai Gangster 69, adayang Bradil alias Brandalan Dinar Liar. Ini merujuk salah satu kawasanpermukiman tempat mereka tinggal, berasal dan kongkow-kongkow. Mereka tidakpunya markas, hanya menggunakan media sosial untuk berkomunikasi.


Tentunya kita nggak usahmembayangkan, gangster di film-film ataupun yang memang ada di dunia. Merekajuga bukan gangster macam Yamaguchi Gumi alias Yakuza yang terkenal itu.


Mereka yang ditangkap di Semarangitu memang masih bocah. Tapi tindakannya tidak bisa ditoleransi begitu saja,demikian kata polisi. Karena yang melakukan pidana, seperti bacok orang, tetapdiproses hukum.


Sementara yang ikut-ikutan aja,sudah dipulangkan, tentunya setelah polisi memanggil para orang tua merekauntuk menjemput di kantor polisi.


Saat para orang tua datang itu,seperti di Polsek Tembalang, Kamis (7/2/2019) kemarin, terjadilah peristiwayang haru biru. Bocah-bocah yang podo kemlinthi(rese, tengil, nakal, menyebalkan) ketika berada di jalanan itu, tiba-tiba padanangis.


Beberapa memeluk ibunya, bapaknyayang datang menjemput. Jungkir balik sudah. Kalau di jalanan, mereka galakbukan main, bawa-bawa parang, tapi ketika ditangkap dan dijemput orang tuanyalangsung nangis guling-guling.


Hayohh jewer kupinge nek nakal!


Semoga bocah-bocah itu tidak lagikumpul-kumpul lalu jadi gangster. Mending kumpul-kumpul terus bikin klubsepakbola, grup dangdut, ataupun grup mancing. Bisa sehat, terhibur danmengibur sekaligus melatih kesabaran.

Komentar

Tulis Komentar