RuDalKu:Perpustakaan Gratis Alternatif Kontra Radikalisme

Other

by Eka Setiawan


Perkembangan teknologi dengan alatnya berupa berbagaigawai bak pisau bermata dua. Satu sisi bisa menjadi sangat berguna bagikehidupan, namun di sisi lain bisa menjadi masalah jika tak bijakmengoperasikannya.


Fenomena ini ditangkap betul oleh Ustaz Ani Sugandiselaku pimpinan Pondok Pesantren Al Furqon Baitus Sufa, Desa Bumiharjo MakmurBlok C, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Okan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.


“Anak-anak di sini, termasuk remaja, HP’an terus(kebanyakan mainan HP – telepon seluler), lali ngaji lali masjid (lupa mengaji,lupa masjid),” kata Ani saat dihubungi ruangobrol.id via telepon seluler, Rabu(19/12/2018) siang.


Ustaz Ani melihat fenomena di lingkungannya terutamapara generasi muda bisa menimbulkan masalah baru jika tidak segera mengambilsolusinya.


Akhirnya, dibantu seorang relawan bernama Mustofa, diamendirikan perpustakaan gratis di pondok pesantren yang dipimpinnya. Namanya RuDalKu,akronim dari Rumah Daulat Buku.


RuDalKu adalah sebuah perpustakaan gratis yangmenyediakan berbagai buku untuk dibaca secara cuma-cuma oleh berbagai kalangan.Utamanya, anak-anak SD, SMP, SMA maupun remaja, di lingkungan sekitar ponpestersebut.


Buku-buku yang disediakan di sana beragam.


“Kalau untuk remaja, dewasa ada berbagai buku tentangIslam moderat yang tujuannya kontra radikalisme terorisme,” sambung Ustaz Ani.


Sementara untuk pelajar, disediakan berbagai buku diantaranya tentang lingkungan hidup, peternakan, pertanian, agama ataupunberbagai kitab kuno.


“Harapannya untuk mencerdaskan umat, memberikan bacaanyang bermutu,” lanjutnya.


Ustaz Ani yang merupakan warga asli Godean, Sleman,Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengakui memang masih sulit mengubahkebiasaan anak-anak atau remaja di sekitar ponpes yang dipimpinnya, dari hobimemainkan gawai agar beralih ke mengisi aktivitasnya dengan membaca buku.


“Memang mengubah mental itu angel (sulit). Tapi kami terus berusaha, agar bisa menambah ilmubagi mereka, membaca buku itu merevolusi diri untuk jadi lebih baik, utamanyauntuk kontra narasi radikalisme dan terorisme,” bebernya.


RuDalKu yang mulai dibuka awal Desember lalu memangsaat ini sudah mulai cukup ramai dikunjungi para pembaca. Ustaz Ani menyebutrata-rata yang berkunjung adalah anak-anak sekolah.


RuDalKu buka tiap hari. Jika hari aktif sekolah, bukamulai bakda Dzuhur hingga pukul 22.00 WIB. Kalau hari libur buka dari pagi sampaipukul 22.00 WIB.


Ustaz Ani bersama relawan di sana terus berusahamengajak anak-anak muda di sekitarnya termasuk para pelajar agar giat membaca. Dalamwaktu dekat, dia akan membuat berbagai selebaran untuk diedarkan di desa-desaataupun kelurahan tujuannya mengajak anak-anak muda, remaja ataupun dewasa agardatang ke perpustakaan gratis itu untuk mengisi waktu dengan membaca buku.


FOTODOK RuDalKu


Anak-anakmembaca buku di perpustakaan gratis bernama RuDalKu (Rumah Daulat Buku) yangberlokasi di Pondok Pesantren Al Furqon Baitus Sufa, Kabupaten Okan KomeringIlir, Provinsi Sumatera Selatan.

Komentar

Tulis Komentar