Kemajemukan di antara bangsa-bangsa Asia Tenggara harus terus dijaga sebagai harmoni menuju keindahan dan kebaikan.
Bangsa-bangsa serumpun itu memangmemiliki berbagai budaya dan kepercayaan sendiri, namun demikian hal itu bukanlah alasan saling terpecah belah bahkan berkonflik.
Berangkat dari hal itulah digelar event bertajuk
“Faithfully Asean” yang mulai digelar 2 – 7 Desember 2018 lalu di Singapura.
Kegiatan itu dibuka oleh PresidenSingapura, Halimah Yacob. Dia menggarisbawahi adanya fenomena menyebarnya ideologi berbahaya dari Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) yang menyebarkan propaganda konflik ke seluruh dunia, termasuk negara-negara Asean.
Sehingga diperlukan peran aktif dari bangsa-bangsa itu untuk bersama-sama menjaga kondusivitas wilayah. Salah satunya dengan cara memahami dan menghormati perbedaan satu sama lainnya.
Begitupun dengan Menteri Senior Negara untuk Pertahanan dan Urusan Luar Negeri Singapura, Maliki Osman.
Dia mengatakan adanya ancaman radikalisme, ekstremisme dan eksklusivisme yang patut diwaspadai bersama.
Film Media Alternatif
Kegiatan bertajuk “FaithfullyAsean” itu salah satunya dengan berkunjung ke berbagai tempat ibadah bermacam agama yang ada, seperti; kuil, gereja ataupun Dewan Kerukunan Islam.
Salah satu yang terlibat aktif dalamkegiatan itu adalah dari Yayasan Prasasti Perdamaian (YPP) melalui sayap komunikasinya di Prasasti Productions.
Noor Huda Ismail selaku pendiri YPPmenyebut keterlibatan mereka adalah lewat pemutaran film karyanya yakni Jihad Selfie dan membuat video kegiatan tersebut.
Rahmat Triguna, selaku film maker kegiatan itu mengatakan film adalah produk alternatif sebagai penyampai pesan yang kuat.
“Jadi ada unsur entertain tapipesan moralnya sampai, kami mengcapture momentum-momentum penting,” kata Rahmat saat mengobrol via telepon seluler, Rabu (19/12/2018).
Mamato, sapaan akrabnya, mengatakan konsep pesan damai lewat video juga sejalan dengan pemikiran Maliki Osman itu, khususnya tentang penggunaan teknologi sebagai media alternatif pembawa pesan damai.
Dia mengemukakan pada tahun 2019 mendatang serangkaian kegiatan event tersebut akan berlanjut. Di antaranya; dengan mendokumentasikan berbagai budaya maupun ritual kepercayaan yang ada di antara bangsa-bangsa AsiaTenggara.
Ada sembilan negara yang akan dikunjungi. Mulai dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Kamboja, Filipina, Vietnam,Laos hingga Myanmar.
Sumber gambar: www.faithfullyasean.sg