Cerita Di Balik Aksi Dramatis Penyelamatan Aldi

Other

by Kharis Hadirin

Yang pertama itu, cuma katakan ‘Tolong’ lewat pesawat (HT). Dia langgar terus. Ya mungkin karena tidak mengerti. Baru saya ingat kata ‘Help’. Saat masuk lagi di frekuensi kapal, saya katakan ‘Help... Help!’ Baru kapal itu balik lagi ambil saya,”.

Kalimat di atas merupakan penggalan wawancara Aldi Novel Adilang saat diwawancarai oleh Deddy Corbuzier dalam acara Hitam Putih yang ditayangkan oleh stasiun TV swasta (27/09/2018).

Aldi yang hadir sebagai bintang tamu menceritakan pengalaman getirnya terombang-ombang di atas rumah rakit di tengah samudra.

Aldi Novel Adilang (19 tahun) adalah seorang remaja asal Manado, Sulawesi Utara yang hanyut di tengah lautan dan ditemukan di perairan Jepang pada 31 Agustus 2018 lalu setelah terapung selama 49 hari.

Ia yang berprofesi sebagai penjaga rumah rakit di tengah lautan, hanyut setelah tali jangkar rumah rakit yang ditinggalinya seorang diri putus akibat terjangan angin kencang dan ombak besar. Alhasil, rumah rakit tersebut terbawa arus dan terombang-ambing di lautan lepas sejauh 125 km dari perairan Manado dan terseret hingga samudra pasifik.

Untuk bisa bertahan hidup, ia harus menangkap ikan dan memasaknya dengan membakar kayu yang diambil dari bagian kapal rakitnya. Terkadang ia terpaksa mengkonsumsinya dalam kondisi masih mentah.

Disebutkan, Aldi juga tak pernah surut merapalkan doa-doa melalui kitab bibel yang dipegangnya dengan harapan keajaiban datang menyapa.

Hingga akhirnya, ia ditemukan oleh sebuah kapal kargo MV Arpeggio berbendera Panama yang sedang melintas dari Filipina menuju Jepang.

Deddy sempat bertanya tentang bagaimana cara dia meminta tolong kepada awak kapal yang melintas di perairan. Melalui komunikasi via HT, Aldi berteriak, “Capt.. capt, tolong saya!”, kenang Aldi. Namun tidak ada satu pun kapal yang meresponnya.

Di tengah usahanya meminta pertolongan, ia teringat kata HELP, kosakata Bahasa Inggris yang cukup common bagi masyarakat luas. Panggilan ‘help’ itulah yang menggerakkan kapal untuk memutar kemudi menuju Aldi. Hingga akhirnya ia berhasil diselamatkan dan bisa berkumpul kembali bersama keluarga.

Kisah Aldi di atas, tentu mengingatkan kita tentang betapa pentingnya bahasa asing (bahasa global). Sebab nyatanya, ia bukan sebatas untuk gaya-gayaan atau saling beradu gengsi semata. Tapi juga sebagai bahasa komunikasi antar masyarakat dunia.

Dalam sebuah artikel yang di publish oleh situs Thoughtco, hari ini saja ada sekitar 6,909 bahasa yang digunakan baik secara aktif maupun pasif di seluruh dunia. Dan salah satu bahasa yang banyak digunakan tentu saja Bahasa Inggris, di mana lebih dari 160 negara dunia menggunakannya sebagai bahasa komunikasi.

Diakui ataupun tidak, Bahasa Inggris selain Mandarin, merupakan bahasa komunikasi atau lingua franca (bahasa pengantar atau bahasa pergaulan) paling populer dan banyak digunakan oleh negara-negara di seluruh dunia baik dalam acara resmi atau kenegaraan, relasi bisnis, pertemanan, hingga bahasa harian.

Bahkan di beberapa negara tertentu, Bahasa Inggris dianggap sebagai trend kekinian, bahasa gaul dan modern. Termasuk tak sedikit pula yang beranggapan, Bahasa Inggris sebagai bahasa kaum terdidik (barangkali anggapan ini hanya bagi mereka yang gemar nonton film Hollywood).

Meski demikian, kenyataannya tidak semua orang, terutama di Indonesia, merasa nyaman dengan bahasa satu ini. Bahkan barangkali bagi sebagian kalangan melihatnya sebagai momok menakutkan sekaligus juga menyebalkan. Bisa jadi termasuk saya.

Bagi yang buta terhadap Bahasa Inggris, mendengar bule berkomunikasi dengan bahasa ibunya, seolah seperti kita mendengar seorang dukun sedang merapal ajimat dalam bahasa yang barangkali hanya dia dan Tuhan saja yang tahu maksudnya.

Sehingga wajar saja, saat bertemu dengan bule, kita lebih banyak menghindar dan gugup sendiri. Umumnya, karena kita merasa takut jika ditanya dan bingung untuk membalasnya.

Namun pernahkah kita berpikir, bahwa mampu memahami bahasa asing terutama Inggris, rupanya bisa memberikan keuntungan besar. Tak melulu soal finansial, terkadang juga bisa mendatangkan bantuan dan pertolongan.

Jadi, jangan pernah ragu untuk belajar Bahasa Inggris!

 

Sumber foto: https://www.bbc.com/news/world-asia-45623130

Komentar

Tulis Komentar