“Ibu gak suka sama wanita itu! Pokoknya kamu harus ceraikan dia! Kalau engga, Ibu gak mau ngakuin kamu jadi anak Ibu!”.
“Ya ampun Ibu, memangnya kenapa? Dia cerdas, rajin, sholihah dan dia nurut kok sama saya”.
“Jadi kamu lebih mentingin dia, daripada Ibumu sendiri? yang udah ngelahirin dan ngurusin kamu?!”.
“Kenapa Bu? kasih saya alasan dong. Saya kenal banget kok dengan dia”.
“Ibu pokoknya dah nyiapin buat kamu. Dia cerdas, rajin, anak bangsawan dan putri Jawa Tengah!”.
“Cut..Cut! ekspresi ibunya kurang tuh!. Terus, masa’ muka anaknya polos aja? keluarin lagi ekspresinya!”, kata sang sutradara.
Serial FTV yang berjudul “dibenci mertua” nampaknya sebentar lagi akan rilis. Para penonton setia FTV, nampaknya sudah tidak sabar ya. Hati-hati dan siapkan tisu, jangan sampai baper pokoknya. Inikan cuma pelem.
Sebenarnya tema yang mengangkat kisah ini sudah biasa banget ya, maksudnya sudah sering banget. Biasanya hal itu terjadi karena si mantunya miskin, kurang berpendidikan, atau kurang beragama.
Tapi, bagaimana ceritanya kalau menantunya sudah memiliki semua kriteria, seperti cerdas, saleh, rajin, mapan, taat, dll. tapi tetap saja tidak disukai oleh sang mertua atau kerabat lainnya? Wah, makin complicated lagi nih. Which is gue harus ngapain kalo ada yang begitu. (maklum, anak Jaksel).
Tapi kayaknya semua itu hanya sekedar drama queen di pelem-pelem atau sinetron. Kata siapa?. Ternyata hal tersebut juga banyak terjadi di kehidupan nyata. Seperti orang-orang terdekat kita yang pernah mengalami hal demikian. Dibenci mertua atau kerabat-kerabat lainnya hanya karena dia....
Hanya karena dia berbeda suku.
APAAA?!. Wah..wah ternyata masih banyak saja ya, yang begitu. Tapi, tahukah kalian? Yang lebih mengherankan,orang-orang tersebut bekerja di negara dan katanya membela negara. Nah, Pastinya mereka tau dong Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bahkan, pemikiran akan IPTEK juga oke-oke aja tuh.
Hmmm.. nampaknya mereka tidak memahaminya.
Ohya, mereka juga gemar mengaji loh! Apakah mereka melewatkan Surat Al-Hujurat ayat 13 ya...
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”
Lalu, bagaimanakah kelanjutan percakapan di atas? Jawabannya pun berbeda-beda. Ada yang tetap bertahan dan mencoba memberikan pengertian, ada yang mengikuti keinginan si Ibu. Diceraikan deh, akhirnya.
Sudah jelaskan, unity in diversity itu merupakan karunia Tuhan. Tuhan menghendaki demikian, agar kita bisa saling mengenal satu sama lain. Tuhan gak ngeliat kita dari bangsa mana, negara, suku, kulit, mata, bahasa dan golongan darahnya apa.
Lalu, apa yang menyebabkan kita masih rasis dan menganggap diri kita yang paling baik atau mulia??
(Berdasarkan kisah nyata sahabat penulis)
Sumber gambar :
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj686quqtjdAhULbo8KHcdsDXYQjRx6BAgBEAU&url=https%3A%2F%2Fwww.hipwee.com%2Ftravel%2Fcuma-orang-kurang-piknik-yang-bilang-lelaki-jawa-dan-gadis-sunda-nggak-boleh-nikah%2Fcomment-page-4%2F&psig=AOvVaw1uqT7mCh_-80pcgFIxRD3A&ust=1538039552859426
Putusin Dia!
Otherby nurdhania 26 September 2018 4:50 WIB
Komentar