Membumikan Kedamaian di Indonesia

Other

by Eka Setiawan

Membumikan kedamaian di Indonesia jadi tugas semua warganya. Membumikan kedamaian tak hanya jadi tugas kelompok tertentu, golongan tertentu ataupun umat tertentu saja. Semua harus ambil bagian, tanpa dibatasi Suku, Agama, Ras ataupun Antargolongan.

Untuk mencapai tujuan itu, Indonesia yang damai, salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah mempererat tali silaturahim kepada semua. Ini juga penting mengingat pada tahun 2019 mendatang akan ada hajatan besar bangsa ini: Pemilu Presiden dan Legislatif. Kondusivitas harus tetap dijaga agar suasana tetap adem ayem tentrem.

Hal itu dikatakan Pengurus Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Ustaz Ahmad Ali MD pada kegiatan istigasah dan santunan anak yatim dalam rangka menyambut malam Tahun Baru Islam 1440 Hijriah yang digelar Polres Metro Jakarta Selatan pada Senin (10/9/2018) malam di lantai 1 Masjid Nur Abu Wizar, Komplek Mapolres Metro Jakarta Selatan. Kegiatan itu bertema: Kita Jalin Ukhuwah Islamiyah Menuju Pilpres 2019 yang Damai.

“Wasiat Nabi SAW dalam hadis; wahai manusia tebarkanlah damai, berilah makan orang yang membutuhkan, pereratlah ikatan silaturahim (persaudaran) dan salat malamlah tatkala manusia tidur, niscaya kalian masuk surga dengan damai,” ungkap Ustaz Ali sebagaimana dikutip dari NU online.

Ustaz Ali yang kala itu memberikan sambutan atasnama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menyampaikan; menebarkan salam itu bukan hanya sekadar mengucapkan assalamualaikum.

Namun, substansinya adalah menyebarluaskan dan membumikan cinta dan damai dalam kehidupan sehari-hari, memberi makan orang yang membutuhkan bantuan, mencakup pula mencukupi kebutuhan sandang papan.

“Mempererat silaturahim itu bukan hanya sesama umat Islam (ukhuwah Islamiyah), tetapi juga ukhuwah wathaniah (persaudaraan sesama anak bangsa) dan ukhuwah ihsaniyah (persaudaraan sesama manusia),” lanjutnya.

Ustaz Ali melihat kegiatan semacam itu sangat besar manfaatnya. Menurutnya, menyambut tahun baru dengan muhasabah dan istigasah itu merupakan angkah awal yang baik dalam rangka mencapai ketakwaan.

Harapannya, kegiatan itu bisa menjadikan kebaikan, keberkahan dan keselamatan bagi diri kita, keluarga, masyarakat serta bangsa Indonesia.

“Perintah Nabi SAW agar kita membumikan kedamaian ini sangat penting diwujudkan dalam menghadapi Pilpres dan Pileg serentak mendatang,” tegasnya.

Sementara itu, kegiatan istigasah dipimpin KH. Ahmad Sodiq dilanjutkan doa oleh Ustaz Asif Nizaruddin dari Lembaga Dakwah PBNU.

Pada tausiyahnya, KH. Ahmad Sodiq menekankan agar polisi mengedepankan kesabaran dalam tugasnya, khususnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban sebelum, saat dan setelah gelaran Pilpres dan Pileg serentak. Sebab, akan banyak sekali tantangan terutama iklim politik terkait Pemilu serentak itu.

“Peran ibu-ibu, sebagai istri, sangat penting bagi kinerja Polri untuk wujudkan rasa cinta damai dan aman di tengah masyarakat,” tutup KH. Ahmad Sodiq.

Kegiatan itu dihadiri Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Indra Jafar, Wakapolres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Budi Sunarto, unsur Komando Distrik Militer (Kodim) setempat, perwakilan tokoh masyarakat dan ulama seperti; dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Bhayangkari Polres Metro Jakarta Selatan termasuk dari Kepolisian Sektor (Polsek) se-Jakarta Selatan dan masyarakat sekitarnya.

 

SUMBER FOTO:

https://www.nu.or.id/o-client/nu_or_id/pictures/post/big/15366782335b97d959f36ba.jpg

 

Komentar

Tulis Komentar