KRL – Kereta Rel Listrik Commuter Line merupakan angkutan masa warga ibu kota. Angkutan ini setiap harinya mengangkut satu juta orang setiap harinya. Namun, seringkali kejahatan terjadi di angkutan termurah, terpadat dan tercepat di Jabodetabek ini. Apa saja? Ini dia.
1) Pura-pura tidur
Nampaknya angin di tempat duduk KRL mengandung sleeping caught dimana mereka yang duduk akan serentak tidur. Gaya tidur yang menunduk hingga yang menonggak. Adapun gaya tidur memakai masker hingga memakai selendang. Yang juga hanya ada di KRL adalah gaya tidur yang mereka seketika segar tanpa muka bantal ketika HP mereka bergetar. Upaya ini dilakukan untuk menghindari permintaan mengalah bagi prioritas seperti ibu hamil, ibu membawa anak balita, disabilitas dan orang lanjut usia. Jika kereta cukup penuh dan prioritas ini masuk, maka seseorang dengan inisiatif akan teriak, “ibu hamil nih, ada ibu hamil” atau “bawa anak nih bawa anak” dengan harapan mendapatkan kursi. Ada pula ibu-ibu hamil muda yang bilang, “Maaf, saya hamil” dan seketika semua melihat arah perut si pengaku hamil itu. Pura-pura tidur akan dimulai beberapa saat sebelum tiba di stasiun. Jika Anda pernah melakukan ini, fix, Anda merupakan salah satu penjahat KRL.
2) Dorpit
Dorpit adalah singkatan dari Dorongan anti Jepit. Jika kereta yang sudah penuh, biasanya akan diingatkan oleh masinis bahwa “bagi yang tidak bisa masuk, harap jangan memaksakan diri”. Namun ora maksa ora kepenak. Maka didoronglah mereka yang dipintu agar terdapat ruang untuk naik dan bisa masuk saat pintu tertutup. Namun, dorongan itu biasanya mengakibatkan korban-korban terjepit. Belum lagi korban ijekan kaki dan mereka yang letak tangan dan kaki 90 derajat. Dewasa mungkin cukup kuat lahir batin, tidak jarang anak-anak yang menjadi korbannya. Mungkin itu dianggap biasa, namun unsur pemaksaan bukanlah hal yang baik sodaraaaa.
3) Kepo
Keberadaan seseorang di kereta tidak lantas membuat obrolannya juga di kereta. Begitu masuk kereta, semua akan fokus pada gadget-nya. Bagi yang duduk ataupun yang berdiri di KRL posisinya tidak pernah baik. Mereka yang berdiri akan jelas bisa melihat isi percakapan mereka yang berada di samping atau di depannya, kecuali yang didepannya ukurannya lebih tinggi. Mereka yang duduk akan pasti bisa melihat percakapan whatsapp sebelah kanan dan kirinya. Si “kepo” ini nantinya akan menceritakan kepada sekitarnya apa yang ia lihat. Jadi hal-hal rahasia, tentu gak bisa kamu bicarakan di KRL. Kecuali kalau mau pamer, itu bisa juga sih. Trik menghindari kejahatan ini adalah dengan mengurangi kecerahan handphone Anda. Jangan terang benderang apalagi pake lampu tembak, silaulah.
4) Ibu membawa Anak bermain HP
KRL berhenti. “Gebruk”, seorang anak yang sedang berlari di gerbong jatuh hingga giginya goyang. Ia menangis kesakitan menghampiri ibunya yang duduk di ujung gerbong. Ibunya langsung memarahi anaknya yang kesakitan, “Kata Mama juga apa, jangan lari-lari.” Padahal ibunya tidak mengatakan hal itu kepada anaknya dari awal masuk kereta hingga kejadian itu terjadi. Justru begitu mendapat kursi, ibunya langsung memainkan HP sedangkan sang anak dengan lincah melompat-lompat di gerbong yang kosong tersebut. Itu jika gerbong kosong, lain halnya jika gerbong penuh. Kejahatan yang biasa dilakukan seorang ibu membawa anak yang main HP adalah ketika ia duduk. Biasanya sang anak akan ia biarkan berdiri dibelakangnya melihat kearah luar. Sang Ibu berbagi kursi didepan sang anak sambil mengoperasikan gadgetnya. Seringkali anaknya yang bosan, lantai melakukan tingkah yang mengganggu orang lain seperti menendang orang disampingnya, menyender, mengganggu bahkan (pengalaman pribadi) memukul orang lain. Salah saya apaaaa?
5) Masuk sebelum waktunya
Wal akhir, kejahatan yang biasa dilakukan namun tidak kita sadari adalah ketika berebut masuk ketika masih ada penumpang yang turun. Beberapa waktu lalu sempat viral sebuah video yang memperlihatkan seseorang yang mau keluar kereta namun terpaksa kembali masuk karena terdorong mereka yang memaksa masuk. Padahal disetiap pintu jelas tertulis, “dahulukan penumpang yang turun”. Stasiun Sudirman menjadi tempat yang paling rawan bagi mereka yang hendak turun baik menuju Tanah Abang ataupun menuju Bogor. Menurut penumpang yang biasa naik dari Stasiun ini, mereka mengatakan bahwa hal itu terpaksa dilakukan karena pintu cepat tertutup. Seperti yang sudah dijelaskan dalam sesi “Dorpit”, bahwa pintu cepat ditutup pada jam sibuk dilakukan karena menghindari pemaksaan kereta yang penuh. Nah, hal ini tidak akan terjadi kalau seandainya apabila penumpang tertib pada aturan. Ayolah guys, ini untuk kebaikan kita bersama guys. Karma itu berlaku guys (apa sih).
Nah, itu dia 5 kejahatan yang biasa terjadi namun kita tidak menyadarinya. Kamu pernah masuk kategori ‘penjahat’ yang mana?